Rabu, 12 September 2012

SEJARAH FKDK


            Pada tahun 1982 berdiri sebuah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang diberi nama Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA). Pada awal berdirinya UNSIKA Kondisi kampus masih minim dari kegiatan-kegiatan kemahasiswaan, khususnya kegiatan keislaman seperti Ta’lim/Kajian. Tiba pada satu masa (tahun 1998), hadirlah sekelompok mahasiswa yang mempunyai perhatian yang lebih pada dunia keislaman di lingkungan kampus. Mereka senantiasa mengadakan berbagai kegiatan keislaman dalam rangka melakukan pembinaan kepada para Mahasiswa Unsika.
            Berawal dari 3 orang mahasiswa dari fakultas yang sama  yaitu fakultas teknik. Dimana mereka masing-masing aktif pada organisasi ekstra kampus, yaitu PII (Pelajar Islam Indonesia). Dengan bekal pengalaman organisasi mereka tersebut, mereka merasa perlu adanya suatu wadah resmi yang dapat menampung semua kegiatan/aktifitas keislaman di kampus Unsika. Hal ini dirasa perlu untuk kelancaran dan efektifitas kegiatan-kegiatan yang mereka selenggarakan.
            Setelah melakukan musyawarah kecil, mereka sepakat untuk membentuk suatu organisasi intra kampus yang bergerak dalam dunia keislaman. Setelah itu, perekrutan anggota pun dilakukan kepada para mahasiswa dari fakultas-fakultas lainnya. Alhamdulillah, ternyata mereka tidak hanya bertiga dalam dunia dakwah. Setelah dilakukan perekrutan anggota, hasilnya cukup banyak mahasiswa yang mendukung dan tidak sedikit yang ikut bergabung. Pada saat itu terkumpul beberapa mahasiswa dari fakultas yang berbeda-beda. Tidak lama kemudian, tepatnya pada tanggal 20 desember 1998 dilaksanakanlah Musyawarah Anggota (MUSA) untuk yang pertama kalinya yang bertempat di Mushola Kampus (pada saat itu belum memiliki nama), yang sekarang disebut Masjid Al-Khoir.
            Sehingga disepakati dari semua peserta MUSA ke-I untuk membentuk wadah resmi atau organisasi intra kampus yang diberi nama “Forum Komunikasi Dakwah Kampus” yang disingkat FKDK. Terpilihlah salah seorang dari mereka sebagai Ketua Umum FKDK periode pertama (1998-1999), yaitu saudara Marano dari Fakultas Teknik yang dilantik pada tanggal 2 Ramadhan 1419 H dengan Surat Keputusan (SK) dari Purek III Unsika yakni Bapak Syahroni Ma’sum, M.M. MBA. Yang dihadiri oleh seluruh elemen Universitas. Elemen itu terdiri dari BEMU, BLMU, UKM, BEM Fakultas dan BLM Fakultas.
            Pada MUSA ke II terpilihlah saudara Ediyanto dari Fakultas Teknik sebagai ketua umum untuk melanjutkan tongkat estafet dakwah. Pada saat menjalankan amanahnya saudara Ediyanto tidak bisa meneruskan selama satu periode penuh dikarenakan berkahirnya beliau secara akademis di Unsika. Mungkin hal itu pulalah yang menjadi alasan mengapa Sdr. Ediyanto tidak bisa meneruskan amanah selama satu periode penuh. Selanjutnya kepemimpinan dilanjutkan oleh wakilnya yaitu saudara Dahli Kustiaman dari Fakultas Teknik juga. Selama menjalankan amanah nya saudara Dahli dibantu oleh sekretaris setia nya yaitu saudara Dahlan (Fakultas teknik).
Pada periode kedua keadaan FKDK mengalami kevakuman yang cukup panjang hingga periode kepengurusan bertambah menjadi 4 tahun (1999-2003). Hal ini terjadi akibat tidak diimbangi dengan suatu follow up atau tindak lanjut yang baik. Sehingga, Kevakuman terjadi dari segi kegiatan yang dilaksanakan maupun rekrutmen anggota. Kondisi FKDK sangat sepi pada waktu itu, sampai-sampai pada saat itu sekretariat FKDK akan dibongkar oleh teman mahasiswa dari UKM yang lainnya karena dirasa sudah tidak berjalan sesuai fungsinya, Alhamdulillah.. Hal itu tidak terjadi.
Setelah mengalami kevakuman yang cukup panjang FKDK mulai melakukan perekrutan anggota. Diantara anggota-anggota yang ikut bergabung, terlihat Mahasiswa- mahasiswa dari Fakultas Agama Islam menunjukan antusiasnya pada dunia dakwah.  Tidak lama kemudian diselenggarakan MUSA III yang bertempat di Villa Setu, Bekasi. Hasil dari MUSA tersebut terpilih saudara Naman Saleh dari Fakultas Agama Islam untuk melanjutkan estafet dakwah di FKDK pada periode ketiga (2003-2004).
Pada awal kepengurusan periode ketiga keadaan FKDK masih vakum akibat sisa kevakuman periode sebelumnya. Kondisi tersebut dikatakan oleh Sdr. Naman Saleh (Ketum FKDK 2003-2004) sebagai kondisi FKDK “Mati Suri”. Hal ini dikatakan bukan tanpa alasan, karena berkat kesungguhan dan kesabaran kepengurusan pada waktu itu, FKDK mulai bangun dari tidur panjang. Beberapa kegiatan mulai diselenggarakan dan perekrutan anggota pun gencar dilakukan, hasilnya banyak mahasiswa yang berminat dan ikut bergabung menjadi anggota FKDK. Subhanallah...!!!
MUSA IV dilaksanakan di pondok pesantren Al-Fatimiyah untuk membentuk kepengurusan ke-4 FKDK periode 2004-2005. Pada MUSA tersebut terpilih saudara Agus Fudholi dari Fakultas Agama Islam sebagai Ketua Umum. Masa kepengurusan periode ini berjalan dengan baik hingga akhir masa jabatan.
Periode kelima (2005-2006) kepemimpinan FKDK beralih kepada saudara Asep Saepul Mu’min dari Fakultas Teknik. Pada periode ini FKDK merasa bahwa kondisi kepengurusan yang ada setiap tahun nya selalu “Reinkarnasi”. Istilah reinkarnasi ini dipopulerkan oleh ketua umum pada waktu itu dikarenakan kepengurusan setiap tahunnya seperti lahir kembali. FKDK belum memiliki kesinambungan atau keserasian konsep dakwah dari pengurus sebelumnya kepada pengurus baru. Sehingga, setiap tahun nya FKDK hanya terkesan sebagai penyelenggara kegiatan saja, tanpa adanya tindak lanjut yang berarti.
Pada tanggal 9 Juli 2006 yang bertempat di Masjid kawasan industri Indotaise Cikampek dilaksanakan MUSA VI. Terpilih Ketua Umum saudara Ruslani dari Fakultas Teknik sebagai penerus amanah dakwah untuk kepengurusan FKDK keenam (2006-2007).
Kepengurusan FKDK periode 2007-2008 dipimpin oleh saudara Sulistyo dari Fakultas Hukum setelah terpilih dalam MUSA VII. Musyawarah Anggota tersebut dilaksanakan di gedung perkuliahan Fakultas Agama Islam (Kelas PGSD). Pada periode ini Agenda kegiatan mulai terarah, sistem kaderisasi anggota pun mulai berjalan dengan baik. Pada tahun ini pula para pengurus pada saat itu dengan berani membuat acara yang cukup besar yaitu Perlombaan Islami Antar Pelajar (PIJAR 1th). PIJAR menjadi agenda wajib tiap tahunnya yang bertahan hingga saat ini .
MUSA VIII dilaksanakan di Aula Unsika pada tanggal 18-19 Juli 2008 untuk mencari pemegang estafet dakwah FKDK selanjutnya. Akhirnya terpilih saudara Robi Sonjaya dari Fakultas Teknik untuk memegang amanah Ketua Umum periode 2008-2009. Di bawah kepemimpinan Robi Sonjaya FKDK mulai fokus terhadap pentingnya sebuah pembinaan dengan menjadikan Mentoring sebagai program wajib untuk pengurus maupun anggota. Departemen UsMan (Usaha Muslim Mandiri) dibentuk sebagai bagian dari kegiatan perkonomian yang di bentuk oleh FKDK.
Pada tanggal 11-12 Juli 2009 dilaksanakan MUSA IX yang bertempat di ruang perkuliahan Fakultas Agama Islam. Berdasarkan hasil MUSA IX terpilih saudara Triyono dari Fakultas Teknik jurusan Teknik Industri 2007 sebagai Ketua Umum FKDK Unsika masa jihad 2009-2010. Terjadi perubahan total dan mendasar di AD/ART FKDK Unsika dari hasil MUSA IX. Sehingga, berpengaruh pula dalam gerak dan langkah dakwah FKDK. Pada masa ini periode kepengurusan dirubah menjadi masa jihad dengan  harapan semua aktifitas yang dilakukan semata-mata merupakan ibadah kepada Allah. Dan kata MUSA (Musyawarah Anggota) diganti menjadi MUKTAMAR FKDK.
MUKTAMAR FKDK X di laksanakan pada tanggal 3- 4 Juli 2010 di ruang B3 Fakultas Ekonomi. Sistem pemilihan ketua pun berubah yang sebelumnya pada saat Muktamar belum ada Calon Ketua. Namun, kali ini dengan melakukan penjaringan Calon Ketua Umum yang nanti nya akan dipilih pada saat Muktamar FKDK.  Terdapat tiga orang Calon Ketua Umum, dan terpilih satu orang untuk melanjutkan estafet dakwah yaitu saudara Yusup Sobari dari Fakultas Teknik jurusan teknik Industri 2008. FKDK X dibawah kepemimpinan saudara. Yusup Sobari mengusung jargon “Lebih Dekat, Lebih Bersahabat” dengan harapan FKDK lebih bisa diterima oleh Mahasiswa dengan berbagai karakteristiknya. Ukhuwah antar sesama pengurus maupun anggota pun digiatkan agar rasa kebersamaan dalam meniti jalan dakwah lebih terasa.
Akhirnya pada tanggal 9-10 Juli 2011 digelar MUKTAMAR FKDK XI diruang B3 Fakultas Ekonomi dan terpilih Saudara. Nusir Diansyah Dari Fakultas Agama Islam sebagai Ketua Umum. Dengan mengusung jargon “Makin Dekat, Makin Bersahabat dan Bersatu”..
FKDK UNSIKA masa jihad 2011-2012 Merupakan hasil MUKTAMAR FKDK XI yang dilaksanakan di Ruang kelas Ekonomi pada tanggal 9-10 Juli 2011 dan terpilih Sdr. Nusir Diansyah sebagai Ketua Umum. Dengan mengusung jargon “Makin Dekat, Makin Bersahabat dan Bersatu”  jargon ini merupakan hasil Musawarah seluruh pengurus setelah terbentuknya, makna dari Jargon inipun merupakan tujuan dari penggabungan dari berbagai hal yang kita lihat terutama tujuan sesuai VISI MISI FKDK UNSIKA sebagai sarana, tempat acuan, landasan sebagai kader dakwah.
Setelah ditetapkannya ketua umum FKDK masa jihad 2011-2012 persiapun mulai dilakukan, dengan hambatan dan berbagai kendala dilalui namun pada akhirnya berbuah manis dengan terbentuknya struktural pengurus masa jihad 2011-2012 pada tanggal 27 juli 2011, element-element yang ada dipengurusan diisi dengan berbagai angkatan sesuai peraturan yang ada di AD/ART yaitu pengurus setelah menjadi anggota maupun pengurus yang harus menjalani putaran pengurus selama dua tahun sebelum ia ditetapkan sebagai Demisioner.
Perencanaan setelah terbentuknya yang dilakukan ialah menyusun program kerja melalui Musayawarah Kerja ( MUSKER ) pada tanggal 31 juli 2011 tapi ini kurang maksimal dan pada akhirnya diadakan Musyawarah Kerja ( MUSKER ) tahap k-2 pada tanggal 7 Agustus 2011 diberbagai bidang yang telah ada dipengurusan, termasuk rencana bagaimana kita harus menjalankan program, hambatan, tantangan, waktu, sumber daya manusia yang dipersiapkan serta objek yang menjadi sasaran dari pelaksanaan agar tercapainya tujuan dari program yang telah ada maupun program nantinya akan dihadapi baik secara terencana maupun secara mendadak, karna inilah karakter dari kader dakwah yang siap disegala kondisi yang dihadapinya.
Pada bulan Agustus 2011 diadakan pelantikan seluruh ORMAWA (Organisasi Mahasiswa) BLMU, BEMU, BEM, UKM yang ada di UNSIKA termasuk FKDK yang merupakan salah satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa)  yang dihadiri seluruh pengurus FKDK masa jihad 2011-2012, MS FKDK, Rektor UNSIKA, H. Harun Firdaus, Drs.,Msi serta jajarannya yang ada, agenda acara diawali dengan pembacaan Ayat suci Al-Qur’an, sambutan-sambutan, pengesahan seluruh ORMAWA disetai pembacaan Surat Keputusan (SK) masing-masing setiap ORMAWA yang dibacakan oleh Bp. Rudi Setiadi, SE. sebagai Biro Kemahasiswaan.
Awal kepengurusan bukan berarti kita memulai semua kegiatan dari awal juga, karna memang estafet program atau memperlebar lingkup dakwah yang menjadi sebuah kunci dari keberhasilan bersama, terlebih lagi banyaknya dukungan dari Alumni, MS (Majlis Syuro), Pengurus dan yang lain juga sebagai pemersatu kekuatan pemaksimal pencapaian. Ini terbukti memang, karna pada dasarnya sebuah kesatuan adalah kekohan yang tak mudah dirobohkan, ntah itu karna jaman, ntah itu kebosanan atau kemandekan dari diri dan ini merupakan tujuan dari sebuah tujuan luhur.
Menjalankan program yang telah direncanakan, rancangan dari berbagai sisi pandang dari berbagai element menjadi sebuah keharusan. demi, lagi-lagi karna tujuan luhur itu, mengajak kepada kebaikan, belajar bersama, mencari segi baik kehidupan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Dari sini pula akan kita dapat berbagai bidang ilmu penambah wawasan guna bekal menjalani kehidupan.
FKDK  sebagai salah satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) UNSIKA telah lama mengembangkan sayapnya, beberapa prestasipun sudah diraih. Pengembanganpun tidak hanya di ruang lingkup Kampus tapi disemua lini luar kampus baik melalui program atau silaturahmi LDk (Lembaga Dakwah Kampus) lain, beberapa program FKDK sebagi sarana untuk itu sering diadakan kegiatan yang mengundang LDK lain bahkan FKDK pun sering mengikuti kegiatan-kegiatan diluar kampus, seperti Simposium UI, IMSS (International Muslim Student Summit) yang diadakan di bandung tepatnya di ITB (Institute Teknologi Bandung) silaturahmi dan tentunya menambah daftar saudara seiman, subhanallah segala puji bagi-MU ya Allah.
Masa Jihad 2011-2012, dengan masa satu tahun merupakan masa dimana pembuktian dari jalan panjang yang setiap harinya menjadi harapan untuk lebih baik lagi, semua dilakukan dengan sabar tentunya, berdo’a pada Maha pemilik segalanya. SkenarioNya sangat amat sayang bila tidak dimainkan dengan baik, dan tentunya akan menghasilkan yang baik pula. Ending dari segala hal baik akan memancarkan sinar yang tak akan pernah padam, sinar yang menerangi iman..ayo saudaraku, kita ukir sejarah kabaikan sebagai bekal.
Akhirnya pada tanggal 5-6 Agustus 2012 digelar MUKTAMAR FKDK XII Lantai 3 Gedung Rektorat UNSIKA dan terpilih Saudara. Abdul Aziz Jaelani Dari Fkip sebagai Ketua Umum. Dengan mengusung jargon “Selalu Optimis dan Lebih Dinamis”.. semoga pengurusan tahun ini lebih baik dari sebelumnya



Selasa, 28 Agustus 2012

Bercermin Diri


Sahabatku,

Dalam keseharian kehidupan ini, kita seringkali melakukan aktivitas bercermin. Tidak pernah bosan barang sekalipun padahal wajah yang kita tatap, itu-itu juga, aneh bukan?! Bahkan hampir pada setiap kesempatan yang memungkinkan, kita selalu menyempatkan diri untuk bercermin. Mengapa demikian? Sebabnya, kurang lebih karena kita ingin selalu berpenampilan baik, bahkan sempurna. Kita sangat tidak ingin berpenampilan mengecewakan, apalagi kusut dan acak-acakan tak karuan.

Hanya saja, jangan sampai terlena dan tertipu oleh topeng sendiri, sehingga kita tidak mengenal diri yang sebenarnya, terkecoh oleh penampilan luar. Oleh karena itu marilah kita jadikan saat bercermin tidak hanya topeng yang kita amat-amati, tapi yang terpenting adalah bagaimana isi dari topeng yang kita pakai ini. Yaitu diri kita sendiri.



Sahabatku,

Mulailah amati wajah kita seraya bertanya, "Apakah wajah ini yang kelak akan bercahaya bersinar indah di surga sana ataukah wajah ini yang akan hangus legam terbakar dalam bara jahannam?"

Lalu tatap mata kita, seraya bertanya, "Apakah mata ini  yang kelak dapat menatap penuh kelezatan dan kerinduan, menatap Allah yang Mahaagung, menatap keindahan surga, menatap Rasulullah, menatap para Nabi, menatap kekasih-kekasih Allah kelak? Ataukah mata ini yang akan terbeliak, melotot, menganga, terburai, meleleh ditusuk baja membara? Akankah mata terlibat maksiat ini akan menyelamatkan? Wahai mata apa gerangan yang kau tatap selama ini?"

Lalu tataplah mulut ini, "Apakah mulut ini yang di akhir hayat nanti dapat menyebut kalimat thayibah, 'laaillaahaillallaah', ataukah akan menjadi mulut berbusa yang akan menjulur dan di akhirat akan memakan buah zakum yang getir menghanguskan dan menghancurkan setiap usus serta menjadi peminum lahar dan nanah? Saking terlalu banyaknya dusta, ghibah, dan fitnah serta orang yang terluka dengan mulut kita ini!"

"Wahai mulut apa gerangan yang kau ucapkan? Betapa banyak dusta yang engkau ucapkan. Betapa banyak hati-hati yang remuk dengan pisau kata-katamu yang mengiris tajam? Betapa banyak kata-kata yang manis semanis madu palsu yang engkau ucapkan untuk menipu beberapa orang? Betapa jarangnya engkau jujur? Betapa jarangnya engkau menyebut nama Allah dengan tulus? Betapa jarangnya engkau syahdu memohon agar Allah mengampunimu?"



Sahabatku,

Tataplah diri kita dan tanyalah, "Hai kamu ini anak shaleh atau anak durjana? Apa saja yang telah kamu peras dari orang tuamu selama ini? Dan apa yang telah engkau berikan? Selain menyakiti, membebani, dan menyusahkannya?! Tidak tahukah engkau betapa sesungguhnya engkau adalah makhluk tiada tahu balas budi!"

"Wahai tubuh, apakah engkau yang kelak akan penuh cahaya, bersinar, bersukacita, bercengkrama di surga sana? Atau tubuh yang akan tercabik-cabik hancur mendidih di dalam lahar membara jahannam tanpa ampun dengan derita tiada akhir?"

"Wahai tubuh, berapa banyak maksiat yang engkau lakukan? Berapa banyak orang-orang yang engkau zhalimi dengan tubuhmu? Berapa banyak hamba-hamba Allah yang lemah yang engkau tindas dengan kekuatanmu? Berapa banyak perindu pertolonganmu yang engkau acuhkan tanpa peduli padahal engkau mampu? Berapa pula hak-hak yang engkau rampas?"

"Wahai tubuh, seperti apa gerangan isi hatimu? Apakah tubuhmu sebagus kata-katamu atau malah sekelam daki-daki yang melekat di tubuhmu? Apakah hatimu segagah ototmu atau selemah daun-daun yang mudah rontok? Apakah hatimu seindah penampilanmu atau malah sebusuk kotoran-kotoranmu?"



Sahabatku,

Ingatlah amal-amal kita, "Hai tubuh apakah kau ini makhluk mulia atau menjijikkan, berapa banyak aib-aib nista yang engkau sembunyikan dibalik penampilanmu ini? Apakah engkau ini dermawan atau si pelit yang menyebalkan? Berapa banyak uang yang engkau nafkahkan dan bandingkan dengan yang engkau gunakan untuk selera rendah hawa nafsumu"

"Apakah engkau ini shaleh atau shalehah seperti yang engkau tampakkan? Khusyu-kah shalatmu, zikirmu, do’amu, ...ikhlaskah engkau lakukan semua itu? Jujurlah hai tubuh yang malang! Ataukah menjadi makhluk riya tukang pamer!"

Sungguh  betapa beda antara yang nampak di cermin dengan apa yang tersembunyi. Betapa aku telah tertipu oleh topeng? Betapa yang kulihat selama ini hanyalah topeng, hanyalah seonggok sampah busuk yang terbungkus topeng-topeng duniawi!



Sahabat-sahabat sekalian,

Sesunguhnya saat bercermin adalah saat yang tepat agar kita dapat mengenal dan menangisi diri ini.***

 

(Sumber : Jurnal MQ Vol.1/No.1/Mei 2001)

Anugerah Terindah Milik Kita


Ringkih dan renta karena ditelan usia, namun tampak tegar dan bahagia. Ikhlas, memancarkan selaksa cinta penuh makna yang membias dari guratan keriput di wajah. Tiada yang berubah sejak saat dalam buaian, hingga sekarang mahkota putih tampak anggun menghiasinya. Dekapannya pun tak berubah, luruh memberikan kenyamanan dan kehangatan.

Jemari itu memang tak lagi lentik, namun selalu fasih menyulam kata pinta, membaluri sekujur tubuh dengan do'a-do'a. Kaki tampak payah, tak mampu menopang tubuhnya. Telapak tempat surga itu pun penuh bekas darah bernanah, simbol perjuangan menapak sulitnya kehidupan.

Ibunda...
Adakah saat ini kita terenyuh mengenangkannya? Ia adalah sebuah anugerah terindah yang dimiliki setiap manusia. Sejak dalam rahim, betapa cinta itu tak putus-putusnya mengalirkan kasih yang tak bertepi. Hingga kerelaan, keikhlasan dan kesabaran selama 9 bulan pun bagai menuai pahala seorang prajurit yang sedang berpuasa, namun tetap berperang di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Polesannya adalah warna dasar pada diri kita. Menggores sebuah kanvas putih nan suci, hingga tercipta lukisan Yahudi, Musyrik atau Nasrani. Namun, goresan yang diselimuti untaian ayat suci Al Qur'an, zikir, tasbih serta tahmid, tentu akan melahirkan syakhsiyah Islamiyah (kepribadian Islam) pada jiwa. Ibunda pun berharap tercipta jundullah (tentara Allah) dari sebuah madrasah keluarga.

Selaksa cinta ibunda yang dibaluri tsaqofah Islamiyah (wawasan keislaman) telah menyemai banyak pahlawan Islam. Teladan Asma' binti Abu Bakar Ash-Shidiq melahirkan pahlawan Abdullah bin Zubair, yang dengan cintanya masih berdoa agar dirinya tidak mati sebelum mengurus jenazah anaknya yang disalib Hajaj bin Yusuf, antek Bani Umaiyah. Polesan warna seorang ibunda, Al Khansa, melahirkan putra-putra kebanggaan Islam yang berani dan luhur akhlaqnya, hingga satu persatu syahid pada perang Qodisyiah. Di sela kesedihannya, ibunda masih berucap, "Alhamdulillah... Allah telah mengutamakan dan memberikan karunia padaku dengan kematian anak-anakku sebagai syuhada. Aku berharap semoga Allah mengumpulkan aku dengan mereka dalam rahmat-Nya kelak."

Banyak... sungguh teramat banyak cinta ibunda yang melahirkan kisah-kisah teladan. Yatim seorang anak pun tidaklah menghalangi ibunda untuk merangkai sejarah dengan tinta emas, terbukti dengan mekar harumnya para mujtahid Imam Abu Hanifah, Imam Syafi'i, Imam Ahmad bin Hambal serta Imam Bukhari. Didikan ibunda mereka telah mampu mendidiknya hingga menjadi anak-anak yang gemar menuntut ilmu tanpa kenal lelah, bahkan mandiri dalam kemiskinan.

Kita mungkin dilahirkan dari rahim seorang perempuan biasa. Bahkan kita pun tidak dilahirkan untuk menjadi seorang pahlawan. Namun, ibunda kita dan mereka adalah sama, sebuah anugerah terindah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Saat dewasa, tapak kaki telah kuat menjejak tanah dan tangan pun terkepal ke angkasa, masihkah selalu ingat ibunda? Cita-cita telah tergenggam di tangan, popularitas, kemewahan hingga dunia pun telah takluk menyerah kalah, tunduk karena ketekunan, jerih payah serta kerja keras tiada hentinya. Haruskah sombong dan angkuh hingga kata-kata menyakitkan begitu gampang terlontar?

Duhai jiwa, sekiranya engkau sadar bahwa tanpa do'a ibunda, niscaya semua masih angan-angan belaka.
Astaghfirullah... ampuni diri ini ya Allah.

Duhai ibunda...
Maafkan jika mata ini pernah sinis memandang, dan lidah yang pernah terucap kata makian hingga membuat luka hatimu. Maafkanlah pula kalau kesibukan menghalangi untaian do'a terhatur untukmu. Ampuni diri ananda yang tak pernah bisa membahagiakanmu, ibunda.

Sungguh, jiwa dan jasad ini ingin terbang ke angkasa lalu luruh di pangkuan, mendekap tubuh sepuh, serta menangis di pangkuanmu. Hingga terhapuskan kerinduan dalam riak anak-anak sungai di ujung mata. Rengkuhlah ananda dengan belai kasih sayangmu bagai masa kecil dulu. Mengenangkan indahnya setiap detik dalam rahimmu dan hangatnya dekapanmu. Buailah dengan do'a-do'a hingga ananda pun lelap tertidur di sampingmu.

Duhai ibunda...
Keindahan dunia tak akan tergantikan dengan keindahan dirimu.
Sorak-sorai pesona dunia pun tak dapat menggantikan gemuruh haru detak jantung saat engkau memelukku.
Indah... semua begitu indah dalam alunan cintamu, menelisik lembut, membasahi lorong hati dan jiwa yang rindu kasih sayangmu.

Duhai ibunda...
Bukakanlah pintu ridhomu, hingga Allah pun meridhoiku.

Wallahua'lam bi showab.

*IKATLAH ILMU DENGAN MENULISKANNYA*
Al-Hubb Fillah wa Lillah, 


(Ref..CD GAMAIS 2010 ITB)

Sabtu, 25 Agustus 2012

Tips Meningkatkan Stamina

                                                                        Publikasi: 06/09/2005 16:01 WIB

eramuslim - Bila anda merasa cepat lelah, berarti stamina anda menurun. Tapi,
jangan terburu-buru mengkonsumsi minuman penambah tenaga dan stamina yang
banyak dijual di pasaran. Ada cara yang lebih alami dan sehat untuk
mengatasinya.

Stamina, dalam kacamata kesehatan menjadi sangat penting karena perannya
dalam upaya peningkatan kondisi badan yang sehat, karena relatif lebih costeffective
dan membawa dampak yang lebih besar lagi untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.

Sedangkan secara definitif, stamina bisa berarti kemampuan tubuh seseorang untuk
melakukan tugas pekerjaannya sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang
berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggang
serta untuk keperluan mendadak.

Lebih jauh lagi, stamina adalah Physical Fitness. Physic artinya kondisi fisik dan fitness
artinya kecocokan, keserasian serta kemampuan tubuh kita untuk beradaptasi,
menjaga keseimbangan proses faali dan biokimiawi tubuh dalam keadaan stres
berat termasuk kerja fisik.

Pada hakekatnya, salah satu sifat dari stamina adalah dinamis atau fungsional.
Artinya, kemampuan untuk melakukan pekerjaan fisik yang berat. Karena itu, untuk
mewujudkan tugas tersebut, diperlukan stamina yang selalu prima. Atau minimal
tetap sehat walau tenaga sedikit berkurang karena kelelahan.
Karena itu, meningkatkan stamina dengan cara minum suplemen sangat tidak
dianjurkan. Sebab, organ-organ dalam tubuh yang telah bekerja secara simultan
belum tentu bisa cairan suplemen tersebut. Bahkan, dalam beberapa kasus,
ternyata ditemukan pasien-pasien yang menderita gagal ginjal, akibat sebelumnya
sering mengkonsumsi minuman penambah tenaga tersebut. Minuman sejenis itu
malah membuat kerja ginjal menjadi lebih berat.

Di bawah ini ada beberapa tips untuk menjaga dan meningkatkan stamina:

1. Olahraga, olahraga, olahraga

Menurut James Rippe, ahli jantung sekaligus direktur Rippe Lifestyle Institute di
Shrewsbury, Massachusetts, AS, olahraga terutama jenis aerobik adalah obat terbaik
mengatasi kelelahan dan menambah energi. Olahraga aerobik seperti bersepeda,
berenang dan lari akan memperkuat jantung sehingga lebih banyak lagi pasokan
oksigen yang sampai ke seluruh tubuh. Lebih banyak oksigen yang sampai ke panas
lagi organ dalam dapat bekerja, sehingga meningkatkan efisiensi produksi energi.

2. Minum lebih banyak

Kurang cairan adalah penyebab kelelahan. Jika tubuh kekurangan cairan, darah
mengental. Akibatnya aliran darah jadi lambat dan butuh waktu lebih bagi sel
tubuh untuk mendapatkan oksigen.

3. Makan sedikit, tetapi sering

Makanlah dengan porsi kecil bergizi seimbang, tetapi sering. Makan porsi besar
kaya karbihidrat menyebabkan gula darah membumbung. Ini membuat lebih
banyak insulin yang dikeluarkan tubuh. Kondisi ini akan menyebabkan terlalu
banyak gula darah dikirim ke sel otot untuk disimpan. Inilah biang keladi kelelahan.

4. Konsumsi suplemen vitamin, mineral dan asam lemak omega 3

Dr. Roberta Lee, Direktur Continuum Center for Health and Healing di Beth Israel
Medical Center, New York AS, menyarankan asupan multivitamin dan mineral untuk
pasien yang kelelahan. Mengapa? Vitamin antioksidan membantu tubuh
menetralkan kerusakan dalam sel karena serangan radikal bebas. Mineral
mendukung kinerja hati dan ginjal dalam melakukan kerja detoksifikasi tubuh. Asam
lemak omega 3 membantu kerja setiap sel tubuh agar berjalan mulus.

5. Ubah rutinitas

Bila kegiatan sehari-hari sudah dapat ditebak, ubah kebiasaan itu. Ini dapat
menyebabkan kebosanan, biang keladi penguras energi. Coba dengarkan jenis
musik baru, tempuh rute baru ke kantor, atau ngobrol dengan orang baru.

6. Beri prioritas

Buat daftar hal paling penting dalam hidup, apa yang ingin Anda lakukan.
Melakukan hal yang tak diinginkan, kata Tony Schwartz, pengarang buku The Power
of full Engagement, akan menghabiskan energi.

7. Istirahat sejenak

Manusia sudah diprogram oleh yang Maha Kuasa untuk bergerak antara
menghabiskan dan meregenerasi energi. Siklus ini, kata Schwartz, berlangsung
selama 90-120 menit, selama waktu kelelahan. Istirahatlaaah beberapa menit untuk
memulihkan energi. (to/berbagai sumber)

SMS Dapat Timbulkan Tendinitis

                                                                       Publikasi: 08/04/2005 09:19 WIB

eramuslim - Mengirim SMS, short message service, memang bukan hal baru bagi
pengguna handphone. Namun, di balik asyiknya ber-SMS, siapa duga, bisa
menimbulkan penyakit fisik dan mental.

SMS adalah salah satu pelayanan teknologi komunikasi canggih yang sudah tidak
asing lagi bagi para pengguna telepon seluler. Dengan SMS, berita singkat dapat
cepat sampai ke tangan penerima berita, dan sebaliknya jawabanpun akan
dengan cepat pula dapat diterima oleh pengirim berita.

Tapi, kehebatan teknologi ternyata tidak selalu bermanfaat bagi manusia sebagai
penggunanya. Seperti yang terjadi pada seorang anak perempuan di Italia, yang
dibawa berobat oleh orangtuanya karena mengalami rasa nyeri yang hebat pada
ibu jarinya.

Setelah diperiksa dokter, didiagnosa menderita tendinitis akut, yang semula
diperkirakan akibat dari berolahraga atau karena bermain tenis. Namun setelah
diteliti lebih lanjut, ternyata tendinitis yang diderita remaja putri tersebut disebabkan
karena mengetikkan sekitar 100 SMS dari handphone setiap harinya.
Tendinitis adalah suatu peradangan, iritasi dan pembengkakan pada jaringan
tendon (jaringan ikat dari otot yang terdapat pada sendi). Tendinitis ini dapat terjadi
akibat cedera, usia tua yang menyebabkan elastisitasnya berkurang atau karena
penggunaan sendi yang berlebihan dengan gerakan yang sama berulang-ulang.
Gejala yang sering timbul pada tendinitis adalah rasa nyeri terutama saat sendi
digerakkan.

Tendinitis dapat terjadi pada sendi apapun, tapi sendi yang sering terkena adalah
sendi bahu, siku, lutut (tendon Achilles) dan sendi pergelangan tangan.
Pengobatan yang sering diberikan adalah dengan obat-obatan anti peradangan
dan obat pereda nyeri. Selain itu tentunya sendi yang terkena harus diistirahatkan.
Dan setelah sembuh pun, kebiasaan menggunakan sendi yang sama secara
berulang-ulang secara berlebihan harus dihindari, seperti misalnya kebiasaan
mengetikkan pesan SMS di telepon genggam hingga 100 SMS per hari!
Selain bisa menyebabkan tendisitis. Ternyata penggunaan handphone atau
telepon genggam dapat berisiko menyebabkan kanker bagi pemakainya.
Penelitian terbaru yang dilakukan di Swedia mencoba menjawab hal tersebut.
Sekitar 750 orang partisipan ikut serta dalam penelitian ini. Hasilnya, penggunaan
ponsel selama sekurangnya 10 tahun meningkatkan risiko tumor telinga menjadi 4
kali lipat. Tumor telinga ini, yang disebut Akustik Neuroma, meningkat risikonya
hingga 3,9 kali lipat pada sisi telinga yang sering menggunakan ponsel.
Akustik Neuroma adalah tumor jinak pada saraf pendengaran, yang dapat
menyebabkan kerusakan otak dan saraf. Risiko ini akan terjadi pada mereka yang
menggunakan ponsel lebih dari 10 tahun. Bila penggunaannya kurang dari 10
tahun, risiko tidak mencapai sebesar itu. Risiko dapat dihindari dengan
menggunakan perangkat 'hands-free', sehingga ponsel tidak perlu digunakan
menempel pada telinga.

Tahun 2002, peneliti dari Finlandia menemukan bahwa ponsel mengeluarkan radiasi
elektromagnetik, yang dapat mempengaruhi jaringan otak manusia. Tapi hingga
kini, belum dapat dibuktikan akan adanya efek yang dapat membahayakan
manusia. Walau demikian, sebaiknya mulai waspada dalam penggunaan ponsel.
Bila memungkinkan, gunakan perangkat 'hands-free' dan sebaiknya jangan biarkan
anak untuk sering menggunakannya.

Dampak lain dari SMS, ternyata bisa merambat ke masalah mental. Hal ini terjadi
pada sebuah klinik yang pasiennya bukan menderita penyakit fisik, justru mereka
banyak sekali merawat pasien yang keranjingan mengirim pesan-pesan tertulis
lewat SMS. Dalam 18 bulan terakhir, banyak pasien datang ke klinik yang berlokasi
di Roehampton, barat daya London itu, mengeluh tak bisa melepaskan diri dari
telepon genggam miliknya. Dr. Mark Collins, salah seorang dokter yang merawat
pecandu SMS berujar, "Ini penyakit baru yang muncul dalam masyarakat, akibat
obsesi berlebihan terhadap piranti teknologi modern."

"Dalam 18 bulan terakhir, banyak jumlah pecandu yang sulit sekali menghentikan
kebiasaannya mengirimkan pesan-pesan tertulis. Entah itu lewat internet atau
telepon genggam," lanjutnya. "Salah seorang pasien saya, menghabiskan 7 jam
sehari hanya untuk menulis pesan."

Salah seorang diantara pasien tersebut, menderita ketegangan dan rasa nyeri yang
terus berulang, akibat terlalu sering menekan tombol-tombol handphone-nya.
"Ada beberapa pasien yang berhenti minum alkohol dan mengonsumi kokain
tetapi menghabiskan lebih dari 5 jam sehari untuk chatting di internet."
Salah seorang pecandu SMS, bahkan mengaku mengirimkan 54 pesan dalam
sehari, kata Dr Collins. Sementara menurut survei, para pengguna telepon
genggam di seluruh dunia ratarata mengirim 8 pesan SMS setiap hari.

Sepertiga diantara pengguna telepon genggam menyatakan, alasan utama
mereka membeli handphone adalah agar bisa mengirimkan pesan-pesan tertulis.
Empat di antara 10 pemakai handphone, menggunakannya untuk mengirimkan
pesan-pesan cinta kepada orang yang dikasihinya, terutama pacar. Meskipun 22
persen diantara mereka mengaku dicampakkan pacarnya lewat SMS.
Ayah seorang pasien berceritera anaknya yang baru berusia 16 tahun
menghabiskan 20 poundsterling (kurang lebih 300.000 rupiah) seminggu ditambah
seluruh uang jajannya untuk kirim-kiriman SMS dengan temannya.
"Dia tidak makan siang di sekolah dalam 3 bulan terakhir ini, dan yang lebih buruk
dia tidakpunya kegiatan atau hobi lain di luar itu," kata sang ayah. (to/bbc/kmp)

Pengguna Komputer Rentan terkena Penggumpalan Darah

                                                                                                      10/10/2005 08:47 WIB
eramuslim - Bagi anda pengguna berat komputer perlu waspada, karena duduk
berjam-jam di depan komputer bisa meningkatkan risiko penggumpakan darah.
Fenomena ini serupa dengan risiko yang memunculkan sindroma kelas ekonomi yang
dialami penumpang jarak jauh. Begitu diagnosis tim dokter asal Selandia Baru atas pria
yang duduk setiap hari di depan komputer selama 12 jam sering tanpa diselingi
dengan berdiri.

Pria tersebut sebenarnya tidak mempunyai faktor risiko mengalami penggumpalan
darah yang dikenal sebagai venous thromboembolism. Gumpalan darah yang
terbentuk di bagian tubuh yang tidak bergerak, berjalan ke paru-paru. Dr. Richard
Beasley dari Medical Research Institute of New Zealand dan koleganya menyebut
gangguan tersebut dinamakan sebagai 'eThombosis'.

Mengingat makin tingginya pengguna komputer untuk kerja, rekreasi dan komunikasi
personal, ancaman terjadinya eThombosis sangat masuk akal, lapor mereka dalam
Jurnal Respiratory Eropa. Pasien pria tadi sebelumnya mengalami pembengkakan di
betis yang dirasakan sangat sakit. Bengkak itu hilang dalam waktu sepuluh hari, tapi
empat minggu kemudian ia mengalami kesulitan bernafas yang berkembang parah.
Puncaknya ia hilang kesadaran dan terpaksa dibawa ke rumah sakit. Ia baru siuman
setelah diberi obat pengencer darah.

Untuk mencegah terjadinya eThomobis, sebaiknya para pengguna komputer jangan
lupa untuk beristirahat sambil menggerak-gerakan kaki saat berada di depan monitor
anda. Perangkat lain dari komputer yang bisa menyebabkan penyakit adalah mouse.
Menurut sebuah penelitian dari dua tim peneliti aal Denmark, mereka menyimpulkan
bahwa terlalu banyak mengklik mouse bisa menyebabkan rasa sakit pada tangan dan
leher.

Studi pertama yang dilakukan oleh Dr. Chris Jensen dan rekannya dari The National
Institute Occupational Health Copenghagen, menemukan bahwa menggunakan
komputer selama 3-4 jam dengan lebih dari 100 klik akan mengalami risiko paling tinggi
atas sejumlah masalah di tangan atau pergelangan tangan. Bahkan, mereka yang
menggunakan mouse hampir setengah hari akan mengalami risiko yang sama.
Studi itu melibatkan sedikitnya 3500 pekerja di 11 perusahaan di Denmark. "Masalah
tidak hanya terletak di mouse tapi lebih pada pengulangan klik pada tombol," jelas Dr.
Chris Jensen. Studi kedu ayang dilakukan oleh The Odense University Hospital
andGlostrup serta Herning Hospital menemukan kenyataan bahwa mereka yang
menggunakan mouse selama 30 jam dalam sepekan akan mengalami risiko rasa sakit
di leher delapan kali lebih tinggi.

Penelitian yang melibatkan sekitar 7000 asisten teknis dan teknisi mesin hampir selama
setahun menyimpulkan, bahwa pekerja seperti disainer yang selalu menggunakan
mouse di sepanjang waktu mereka banyak mengeluhkan sakit di tangan dan leher.
Sayang, pada riset itu tidak ikut diteliti jenis mouse dalam hubungannya dengan rasa
sakit. Padahal, penelitian itu ditujukan guna merangsang pengembangan mouse yang
lebih sehat dan aman bagi pengguna. Para ahli menilai, risiko sakit bisa muncul setiap
saat dan mouselah salah satu pemicunya. (to/snr) (dari berbagai sumber)