Sabtu, 25 Agustus 2012

Pengguna Komputer Rentan terkena Penggumpalan Darah

                                                                                                      10/10/2005 08:47 WIB
eramuslim - Bagi anda pengguna berat komputer perlu waspada, karena duduk
berjam-jam di depan komputer bisa meningkatkan risiko penggumpakan darah.
Fenomena ini serupa dengan risiko yang memunculkan sindroma kelas ekonomi yang
dialami penumpang jarak jauh. Begitu diagnosis tim dokter asal Selandia Baru atas pria
yang duduk setiap hari di depan komputer selama 12 jam sering tanpa diselingi
dengan berdiri.

Pria tersebut sebenarnya tidak mempunyai faktor risiko mengalami penggumpalan
darah yang dikenal sebagai venous thromboembolism. Gumpalan darah yang
terbentuk di bagian tubuh yang tidak bergerak, berjalan ke paru-paru. Dr. Richard
Beasley dari Medical Research Institute of New Zealand dan koleganya menyebut
gangguan tersebut dinamakan sebagai 'eThombosis'.

Mengingat makin tingginya pengguna komputer untuk kerja, rekreasi dan komunikasi
personal, ancaman terjadinya eThombosis sangat masuk akal, lapor mereka dalam
Jurnal Respiratory Eropa. Pasien pria tadi sebelumnya mengalami pembengkakan di
betis yang dirasakan sangat sakit. Bengkak itu hilang dalam waktu sepuluh hari, tapi
empat minggu kemudian ia mengalami kesulitan bernafas yang berkembang parah.
Puncaknya ia hilang kesadaran dan terpaksa dibawa ke rumah sakit. Ia baru siuman
setelah diberi obat pengencer darah.

Untuk mencegah terjadinya eThomobis, sebaiknya para pengguna komputer jangan
lupa untuk beristirahat sambil menggerak-gerakan kaki saat berada di depan monitor
anda. Perangkat lain dari komputer yang bisa menyebabkan penyakit adalah mouse.
Menurut sebuah penelitian dari dua tim peneliti aal Denmark, mereka menyimpulkan
bahwa terlalu banyak mengklik mouse bisa menyebabkan rasa sakit pada tangan dan
leher.

Studi pertama yang dilakukan oleh Dr. Chris Jensen dan rekannya dari The National
Institute Occupational Health Copenghagen, menemukan bahwa menggunakan
komputer selama 3-4 jam dengan lebih dari 100 klik akan mengalami risiko paling tinggi
atas sejumlah masalah di tangan atau pergelangan tangan. Bahkan, mereka yang
menggunakan mouse hampir setengah hari akan mengalami risiko yang sama.
Studi itu melibatkan sedikitnya 3500 pekerja di 11 perusahaan di Denmark. "Masalah
tidak hanya terletak di mouse tapi lebih pada pengulangan klik pada tombol," jelas Dr.
Chris Jensen. Studi kedu ayang dilakukan oleh The Odense University Hospital
andGlostrup serta Herning Hospital menemukan kenyataan bahwa mereka yang
menggunakan mouse selama 30 jam dalam sepekan akan mengalami risiko rasa sakit
di leher delapan kali lebih tinggi.

Penelitian yang melibatkan sekitar 7000 asisten teknis dan teknisi mesin hampir selama
setahun menyimpulkan, bahwa pekerja seperti disainer yang selalu menggunakan
mouse di sepanjang waktu mereka banyak mengeluhkan sakit di tangan dan leher.
Sayang, pada riset itu tidak ikut diteliti jenis mouse dalam hubungannya dengan rasa
sakit. Padahal, penelitian itu ditujukan guna merangsang pengembangan mouse yang
lebih sehat dan aman bagi pengguna. Para ahli menilai, risiko sakit bisa muncul setiap
saat dan mouselah salah satu pemicunya. (to/snr) (dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar