Sabtu, 16 Juni 2012

HIKMAH

Ada banyak pesan yang disampaikan, selain pesan damai pengait dari segala masalah, ada juga pesan yang  disampai melalui hati yang paling dalam, ntah hatinya bersih atau tidak tapi yang jelas aku sangat menghargai sebuah keyakinan, meski keyakinan itu banyak yang menentang. tapi, kekuatannya menyakini pesan dari hatinya, ketahanan akan komitmen, tidak patah dengan sendirinya. Itu yang menjadikannya beda.
bila kita bicara kemanfaatan maka itu tidak terbatas. karna Allah memberikan kita kebebasan dalam bertindak maupun dalam hal mengambil keputusan menyangkut orang banyak atau diri secara individual.
banyak contoh orang-orang hebat yang meyakini kata hatinya, meski ia banyak hujatan, makian, tantangan dari berbagai macam kalangan masyarakat. saya bukan mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang mereka lakukan karna memang sulit kita menyamai mereka, perjuangan panjang mereka yang menjadikan mereka sampai pada apa yang mereka tuju, meski tujuan itu salah secara kemanfaatan tapi secara keyakinan mempertahankan komitmennya. Itu yang seharunyas kita pelajari dan merubah arah yang semestinya.
kita tentu tau perkembangan jaman serta sejarah pengiring waktu itu, ia berjalan searah mata angin hingga angin itu terbentur pada tembok penghalang, tembok itu dinamakan tembok kesalahan dari kesalahan tindak bukan salah komitmen atau salah keyakinan.
dua orang dengan satu tujuan yang sama namun dalam langkah mengambil keputusan berbeda.
orang-arang yang menjadi kontroversi di jagat raya ini sangat banyak, dari berbagai kasus kepemimpinan sampai pada kasus-kasus yang lain, dari berbagai macam masalah ini tentunya banyak yang bisa menjadi pelajaran, belajar dari bagaimana mereka bertindak, bagaimana cara mereka membangun, bagaimana cara mereka sampai pada tujuan dan bagaimana cara mereka menjalankannya.
masalah ini pula yang menjadi sejarah dimasa yang akan datang, menjadi pelajaran buruk sebagai bahan evaluasi atau masalah baik yang mesti di tiru.
salah satu contoh yang saya ambil ialah  Muammar Abu Minyar al-Qaddafi, kalian tentu tau pemimpin negara Libya yang satu ini, penampilan yang unik, pengawal pribadi kebanyakan dari kaum Hawa dan banyak lagi hal-hal yang menjadi bahan pembicaraan saat akan jatuhnya rezim kekuasaan yang selama 42 tahun ia pimpin, bahkan ia menyebut dirinya sebagai  'the Brother Leader', 'Guide of the Revolution', dan 'King of Kings (Raja segala raja).
mukan main perannya sebagai "Raja" di negara kaya akan hasil bumi berupa minyak. tapi sayang kekuasan menjadikannya lupa akan kepentingan sesama, lupa peran dari seorang pemimpin hingga akhir masa hayatnya sangat menyedihkan.
dari segelintir kasus ini ada satu yang sebenarnya kita lupakan, kita hanya memandang dari satu sudut pandang saja, memang pada hakikatnya yang ia lakukan sangat merugikan, otoriter yang kebablasan yang menjadi nilai jeleknya. namun satu pelajaran yang saya singgung diatas ialah meyakini sebuah keyakinan dalam hati, pantang menyerah hingga akhir hayatnya. itu yang menjadi pelajaran, Allah memberikan suatu masalah pasti ada hikmah atau pelajaran yang bisa kita ambil, tentunya pelajaran yang baik.
menjadikan suatu keyakinan sesuai jalur yang ditetapkan terutama jalur yang benar, sesuai fitrah manusia yang menyenangi kebaikan. dimanakah akan kita temukan.??
ISLAM, ya dalam Islamlah akan kita temukan, syariat-syariat sesuai fitrah manusia, penunjuk jalan kebenaran yang sebenarnya. Nabi MUHAMMAD SAW contohnya suri tauladan kita, Insan paling sempurna, pemimpin yang adil, pemimpin yang bijaksana, pemimpin yang bisa diandalkan, pemimpin yang baik hati, semua diserahkan demi ummatnya.
kisah Rosulullah tertata rapi dalam balutan kitab suci AL-QUR'AN, SUNNAH  yang menjadi pedoman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar